Kapolres Sumba Barat Turun Langsung Amankan Pembakaran Gereja oleh Laki-Laki GANGGUAN JIWA
ntt.tribratanews.com - Telah terjadi peristiwa pembakaran Gereja Pos PI Kalowo Kedu Cabang Weekarou pada hari Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 21.30 Wita yang bertempat di Kampung Kalowo Kedu, Kelurahan Weedabo, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.
Pelaku pembakaran gereja Pos PI Kalowo Kedu yang diduga mengalami ganguan jiwa ini adalah laki-laki dengan inisial FSK beragama Kristen Protestan. Berdasarkan keterangan para saksi, diketahui sekitar pukul 21.00 Wita pelaku FSK pergi membeli bensin di kios milik Ardo sebanyak 4 botol air mineral seharga Rp. 40.000.
Setelah membeli bensin, dengan mengedarai sepeda motornya menuju ke Gereja Kalowo Kedu, dan sesampainya di depan Gereja, pelaku langsung menyiramkan bensin pada bagian dinding depan gereja yang terbuat dari bambu (gedek) dan langsung menyalakan pemantik hingga membakar gereja.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dan bersembunyi di rumahnya. Seketika itu juga Tim Anggota Buser Polres Sumba Barat yang mendapat informasi langsung mendatangi kediaman pelaku dan mengamankannya untuk selanjutnya pelaku dibawa ke Mapolres Sumba Barat.
Sigap menyikapi peristiwa pembakaran ini, Kapolres Sumba Barat AKBP Muhamad Erwin yang didampingi Waka Polres dan Kasat Reskrim langsung melakukan koordinasi dengan Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus N. Dapawole bersama Camat Loli an. Samuel L. Manupele, S. Sos di ruangan Sat Reskrim Polres Sumba Barat malam itu juga sekitar pukul 22.30 Wita.
Pertemuan ini dilakukan terkait mencari kebenaran tentang kondisi kejiwaan pelaku, dimana Camat Loli membenarkan hal tersebut bahwa pelaku FSK memang mengalami gangguan jiwa sudah lama dan sering membawa senjata tajam untuk menakuti orang serta seringkali mencaci maki orang.
Untuk tetap menjaga situasi Kamtibmas dan menghindari berita yang bisa memicu polemik lebih dalam, Kapolres Sumba Barat menghimbau kepada jemaat dan seluruh masyarakat yang ada di sekitar wilayah gereja tersebut untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwajib, dalam hal ini Polres Sumba Barat.
Dan kepada Aparat Desa, Kapolres Sumba Barat mengharapkan untuk selalu dilakukan imbauan dan pemahaman kepada masyarakat sekitar untuk tidak terprovokasi sehingga dapat mengganggu situasi Kamtibmas. Dan untuk jajarannya, Kapolres Sumba Barat memerintahkan kepada Kapolsek setempat untuk melakukan pengamanan pada gereja yang terbakar dan lingkungan sekitarnya agar tetap terjaga situasi kondusif.