Kapolda NTT Pesan PMKRI Kupang Tetap Kritis dan Menjaga Keutuhan NKRI
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menerima Audience dengan Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI) Cabang Kupang di ruang kerjanya di Mapolda NTT, Kamis (3/6/2021) pagi.
Ikut mendampingi Kapolda NTT, Dirintelkam Polda NTT Kombes Pol. Joudi Aldrien A. Mailoor, S.I.K., Dirbinmas Polda NTT Kombes Pol. Drs. Taufiq Tri Atmojo dan Dirreskrimsus Polda NTT Kombes Pol. Jo Bangun, S.Sos., S.I.K.
Sedangkan dari PMKRI Cabang Kupang yang hadir yakni Alfred Saunoa sebagai Ketua Presidium, Robertus Dagul sebagai Presidium Pendidikan dan Hendrikus Solla sebagai Presidium Gerakan Kemasyarakatan.
Dalam Pertemuan itu, ketua presidium menyampaikan ucapan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada PMKRI Kupang sehingga bisa bersilaturahmi dengan Kapolda NTT.
"Kehadiran kami berkaitan dengan informasi dan issu issu aktual selama ini seperti Issu SARA dan Issu Intoleransi yang justru akan merusak tatatan kehidupan Berbangsa dan benegara", ucap Ketua Presidium.
PMKRI juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Polri Polda NTT dalam pengamanan Pilkada serentak tahun 2020 berjalan dalam keadaan aman dan lancar.
PMKRI juga mendukung terhadap seluruh kepentingan masyarakat.
Kapolda NTT dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat datang dan menyambut baik kehadiran Presidium PMKRI dalam kegiatan silaturahmi ini.
Kapolda menjelaskan bahwa tantangan tugas Polda NTT dalam menjaga harkamtibmas khususnya penanganan Pilkada di 9 Kabupaten di Provinsi NTT yang berjalan aman dan lancar walaupun saat ini konsentrasi tertuju di Kabupaten Sabu Raijua yang akan menggelar PSU pada awal Juli memdatang. Selanjutnya terkait pelaksanaan pengamanan Ops Lilin Ranakah 2021 Perayaan Natal dan Tahun Baru yang juga berjalan aman dan sukses serta penanganan bencana alam Badai Seroja yang melanda NTT.
Kapolda juga menyampaikan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak warga negara namun harus tetap memaruhi regulasi peraturan perundang-undanagn yang berlaku.
PMKRI merupakan simpul bagian yang merajut kebhinekaan dan keutuhan NKRI. Kapolda NTT juga menintipkan kepada PMKRI dalam melakukan aksi atau demonstrasi agar tetap mengkritisi yang konstruktif sehingga kontrol tetap terjaga.
Terkait penanganan kasus, Kapolda menjelaskan bahwa Polda NTT sudah melakukan penanganan kasus secara profesional, prosedural dan proporsional, proses penyidikan harus bersih dari segala intervensi sesuai dengan norma hukum yang berlaku. Dan penanganan kasus Besipae Polri dalam penanganannya telah berupaya secara maksimal menjamin harkamtibmas.
"Polri dalam penegakan hukum tidak memberikan label tertentu atau kelompok tertentu", tegas Kapolda NTT.
"Polri selalu terbuka dalam menerima kritikan asalkan semua kritikan bermuara pada Idiologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika", terangnya.
Kapolda juga menyampaikan bahwa tantangan Bangsa ini ada 2 hal yakni Penanganan Covid-19 dimana pemerintah telah mengucurkan alokasi dan beban anggaran negara dan PPKM Mikro dan Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
"Karena dengan Investasi akan membawa kesejahreraan masyarakat. Sentara sasarannya adalah Vaksinasi, Prokes dan Perawatan terhadap masyarakat yang terkena", jelasnya.
Kapolda mengajak para Mahasiswa untuk membangun Provinsi NTT. "Toleransi dan kehidupan beragama di Provinsi NTT sudah sangat bagus dan harus kita jaga dengan baik", ajaknya.
"Pengelolaan Destinasi wisata Labuan Bajo dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dan ada 2 hal yakni keamanan dan kenyamanan harus terjamin, peran pemerintah daerah harus lebih maksimal", ungkapnya.