Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H.,M.H. Tampil Perdana di Turangga Podcast, Ini yang Disampaikannya
ntt.tribratanews.com,- Usai melaunching Turangga Podcast, Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H. berkesempatan hadir sebagai bintang tamu perdana, Selasa (11/1/22).
“Ini adalah minggu ke dua setelah saya resmi dilantik oleh Kapolri sebagai Kapolda NTT pada tangal 29 Desember 2021, saat ini saya masih beradaptasi dan berorientasi semoga saya bisa lebih cepat menyesuaikan dengan situasi yang ada di NTT ini”ujar Kapolda NTT memulai percakapan.
Ketika ditanya hal pertama yang dilakukan ketika mendapat tugas sebagai Kapolda NTT, Irjen Setyo Budiyanto pun menjawab sempat kaget.
“Pertama saya sempat kaget, selama ini saya kurang lebih saya bertugas di KPK RI selama 3 tahun 3 bulan. Bukan waktu yang pendek juga saya berada di luar struktur Kepolisian. Saat mendapat Surat Perintah mutasi yang menyebutkan saya menjadi Kapolda NTT, tentu yang pertama di benak saya bahwa NTT itu sebuah pulau. Saya tidak menyangka juga bahwa ternyata NTT itu pulaunya tidak seprti Pulau Kalimantan, Jawa, Papua dan lainnya. Ternyata pulaunya itu banyak tersebar, kurang lebih 1.200 pulau itu bukan jumlah yang sedikit”jelasnya.
Dijelaskan Kapolda NTT bahwa ada 21 Polres di bawah Polda NTT, Iapun mengatakan bahwa siap melaksanakan tugas sebagai Kapolda NTT.
Sudah dua tahun lebih Wilayah Indonesia mengalami pandemic covid 19, tidak terkecuali wilayah hukum Polda NTT. Menanggapi hal tersebut Kapolda NTT menjelaskan bahwa Polda NTT gencar mendukung program pemerintah dalam mensukseskan kegiatan vaksinasi.
“Saat ini sudah dilaksanakan vaksinasi merdeka khusus bagi anak-anak, jadi vaksinasi diganti menjadi imunisasi sehingga mengganti konotasi menjadi biasa saja bagi anak-anak. Ini merupakan suatu program pemerintah ditindaklanjuti oleh Polda NTT. Sebagai penjurunya adalah Biddokkes dan Biro Operasional yang didukung oleh stakeholder lainnya. Vaksinasi atau imunisasi merdeka anak ini dilakukan oleh wilayah yang capaian vaksinasinya sudah 70 persen keatas. NTT salah satunya”tambahnya.
Ketika ditanya soal kasus pembunuhan Ibu dan Anak yang sedang viral di Kota Kupang, Kapolda NTT mengatakan bahwa hal yang pertama dilakukan adalah meminta ekspos perkara kepada penyidik dan pejabat berwenang untuk mengetahui kontruksi kasus tersebut.
"Saya sampaikan kepada masyarakat yang pertama Polda sudah menangani dan melakukan proses penahanan terhadap tersangka, terlepas dari penyerahan diri dari tersangka, tapi sebelumnya sudah ada proses upaya melakukan pencarian, hanya masalah waktu saja sehingga tersangka lebih dulu menyerahkan diri"lanjutnya.
Kapolda NTT mengatakan bahwa ada kelompok masyarakat sudah percaya dan ada kelompok masyarakat yang masih ragu terhadap proses penyidikannya.
"Saya memahami bahwa itu merupakan sesuatu yang biasa dan wajar terjadi dimana saja. Ada kelompok yang merasa proses penyidikan kurang lengkap dan penanganannya masih setengah-setengah dan lainnya, akan tetapi saya melihat apa yang sudah dilakukan oleh penyidik Polda NTT dan jajaran (Polres Kupang Kota) itu sudah menggunakan Criminal Scientific Investigation artinya dalam proses penyidikan melibatkan ahli forensik, ahli digital dan sebagainya. Terlepas apa yang dilakukan mendapat respon kurang dari masyarakat, kami anggap tidak ada masalah. Everything it's ok. Saya anggap itu bagian dari dinamika dalam proses penegakan hukum akan selalu seperti itu. Saya berharap semua pihak tidak ada kepentingan, sehingga apa yang disampaikan benar-benar murni sesuai dengan kondisi dan fakta yang ada. Tetapi sekali lagi kondisi yang seperti itu, kami olah dan telaah. Kami teliti semuanya, kemudian dilakukan pemeriksaan. Nanti akan tiba masanya Kabidhumas akan menjelaskan secara detail proses penyidikan yang sudah dilakukan itu apa saja, namun saya memamami apapun yang kami lakukan pasti ada pihak yang mengomentari, kami akan terima itu. Endingnya bahwa nanti berkas itu akan dilimpahkan (tahap I)ke Kejaksaan Tinggi. Disana ada proses penelitian berkas oleh jaksa peniliti berkas. Tentu ada petunjuk ada diskusi dan sebagainya kami terima masukan sepanjang itu memang belum kami lakukan akan kami lakukan, sampai mungkin nanti proses pengembalian lagi dan dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa peneliti berkas perkara. Harapan saya, pada saat nanti dilimpahkan ke pengadilan, proses pemeriksaan di persidangan itu menjadi terbuka semuanya. Silahkan masyarakat melihatnya, nanti semuanya akan terungkap di persidangan. Apa yang sudah dilakukan selama ini akan terungkap semua dipersidangan. Proses persidangan itu akan menguji proses penyidikan yang sudah dilakukan dan akan terbuka bagi semua,"jelasnya.
Untuk diketahui dalam melaksanakan tugas, ada tiga hal strategi penting Kapolda NTT yang petama adalah penguatan organisasi, uang kedua penguatan di bidang sumber daya manusia khususnya dan yang ketiga adalah pelayanan.
Dikesempatan tersebut Jenderal Bintang dua di jajatan Polda NTT ini juga meminta masyarakat agar bijal dalam menggunakan media sosial.
"Saya sampaikan kepada masyarakat NTT dimanapun berada agar tidak mudah terprovokasi, gunakan media sosial dengan etika yang baik, tidak melakukan fitnah dan jangan jadikan medsos untuk pembunuhan karakter seseorang. Harapan kami hubungan masyarakat dengan Polri ini bisa berjalan dengan baik, kami anti kritik. Selama kritik itu sifatnya membangun kami akan terima"tandasnya.