Kapolda NTT Ikuti Zoom Meeting Bersama Wakapolri Terkait Anev Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., mengikuti Anev Lanjutan Pelaksanaan Vaksinasi bersama Wakapolri melalui Zoom Meeting yang bertempat di ruang Vicon Lantai II Mapolda NTT, Selasa (14/9/2021).
Hadir mendampingi Kapolda NTT, Karoops Polda NTT Kombes Pol. Ulami Sudjaja, Dirbinmas Polda NTT Kombes Pol. Taufiq Triatmojo, Dirintelkam Polda NTT Kombes Pol. Jan Wynand Imanuel Makatita, S.I.K., dan Kabiddokes Polda NTT Kombes Pol. dr. sudaryono.
Dalam kesempatan tersebut, Wakapolri menyampaikan anev vaksinasi nasional secara keseluruhan pencapaian vaksinasi dosis pertama yang masih 35,46 persen dan dosis kedua 20,33 persen. Untuk itu Wakapolri berharap untuk perlu ditingkatkan.
Capaian vaksinasi yang masih rendah yakni lansia dengan dosis masih 26,43 persen dan dosis kedua masih 18,74 persen, masyarakat umum dan masyarakat rentan dosis pertama masih 25,14 persen dan dosis kedua masih 14,36 persen sedangkan remaja dosis pertama masih 11,83 persen dan dosis kedua masih 8,13 persen. "Untuk itu Laksanakan langka-langka inovasi dalam rangka percepatan vaksinasi", ujar Wakapolri.
Wakapolri juga mengucapkan terimakasih karena tren vaksinasi 1 Minggu terakhir telah mengalami peningkatan dibandingkan Minggu sebelumnya termasuk pada hari sabtu."Hal ini perlu dioptimalkan kembali agar mencay target 2,3 juta dosis perhari", ungkapnya.
Laju vaksinasi harian dalam satu bulan terakhir rata-rata baru mencapai 1.027.308 dosis perhari. Masih belum mencapai target dari Presiden sebanyak 2,3 juta perhari.
Anev Vaksinasi Nasional tentang ketercapaian vaksinasi di 34 Provinsi oleh Tni-Polri-Pemda dan Stakeholder terkait. Wakapolri menyampaikan bahwa baru 4 Provinsi yang capaian vaksinasinya dosis diatas 60 persen yakni Jakarta, Bali, Kepri dan DIY serta baru dua Provinsi yang capaian vaksinasi dosis dua di atas 60 persen yakni Jakarta dan Bali. "Harapan terjadi percepatan vaksinasi", harapnya.
Progres pencapaian target vaksinasi dari tanggal 7 Sampai 12 September 2021. Untuk vaksinasi Sinovac dan Coronavac dapat terus digunakan tanpa perlu membagi menjadi Dosis pertama dan dosis kedua karena Indonesia memiliki banyak Stok Vaksin. Saat ini masih ada sekitar 43,9 juta vaksin di seluruh Provinsi yang ada di Dinkes Provinsi.
Wakapolri juga meminta agar memperdayakan seluruh potensi Vaksinator ditambah relawan. Wakapolri juga menyampaikan penekanan Presiden saat ratas pada tanggal 13 September 2021 yaitu permasalahan utama di daerah adalah Pemda (Dinkes) dalam penerimaan distribusi vaksin belum terbuka, belum konsisten terhadap pembagian alokasi Tni-Polri dan Dinkes sendiri. "Agar lakukan langkah-langkah progresif untuk pengecekan sisa vaksin dan segera habiskan vaksin bersama-sama. Kuncinya adala sinergi, Kolaborasi, Koordinasi, kerjasama dan komunikasi yang baik", tegasnya.
Wakapolri juga menyampaikan anev Penginputan data pengguna vaksin di aplikasi Smile. Aplikasi Smile menjadi acuan bagi Kemenkes RI dalam mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah. Aplikasi smile menunjukkan bahwa di suatu daerah vaksin masih banyak, maka tidak akan di distribusikan sejumlah alokasi yang ditentukan. "Oleh karena itu Polda Jajaran agar lebih Proaktif mengisi aplikasi Smile apabila telah menghabiskan stok vaksin sehingga dapat segera di alokasikan oleh Kemenkes", lanjutnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Polda Lampung, Polda Sumbar, Polda Maluku Utara, Polda NTB, Polda Papua yang memaparkan kendala yang dihadapi dalam percepatan vaksinasi selanjutnya meminta petunjuk dan arahan dari pimpinan.
Diakhir arahannya, Wakapolri juga memberikan apresiasi kepada Polda-polda jajaran dalam pelaksanaan percepatan vaksinasi. Ia juga meminta untuk selalu dilakukan anev terutama di Polres-polres sehingga mengetahui kendalanya.
"Meskipun sudah dilakukan vaksinasi masyarakat juga tetap diingatkan untuk tidak melanggar prokes. Untuk itu terus dilakukan operasi yustisi dengan cara yang persuasif dan humanis. Untuk vaksinasi tolong di anev dan di optimalkan kembali karena ini merupakan harapan dari Presiden untuk percepatan vaksinasi ini bisa dituntaskan guna membangun hard immunity", tandasnya.