Kapolda NTT Hadiri Rakor dan Sinkronisasi dengan Stakeholder Provinsi NTT dalam Upaya P4GN
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) bersama Stakeholder Provinsi NTT.
Kegiatan dengan tema "Mewujudkan Kotaikab tanggap ancaman narkoba (Kotan) menuju Indonesia bersinar" ini digelar di Aula Hotel Swis Belcourt Kupang, Rabu (12/10/2022).
Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Kepala BNNP Brigjen Pol Dr. R. Nurhadi Yuwono, S.I.K., M.Si., CHRMP dan dihadiri oleh pimpinan dari instansi terkait dan akademisi serra undangan lainnya.
Rakor yang diselenggarakan hari ini merupakan media komunikasi BNNP NTT untuk berkoordinasi, bersinergi, dan bekerja sama dengan unsur pimpinan daerah dan pemangku kepentingan terkait dengan kebijakan kotan.
Pada kegiatan ini dilakukan diskusi terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam pemverantadan penyalahgunaan narkoba di NTT khususnya di Labuan Bajo yang merupakan destinasi wisata super premium.
Selain itu, juga dilakukan pencanangan zona integritas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTT dengan instansi terkait termasuk dengan Polda NTT.
Kapolda NTT menyatakan bahwa bicara terkait ancaman Narkoba, bisa disasar dalam tiga kelompok yaitu, orang, tempat dan kegiatan.
"Dari situ, saya berusaha untuk lebih spesifik lagi yaitu, kepada tempat dan kegiatan khususnya di Labuan Bajo, Kenapa Labuan Bajo ? karena merupakan lokasi atau tempat destinasi wisata super premium. Karena Super Premium, pasti penanganannya berbeda", ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Jenderal bintang dua ini pun berharap super premium ini bukan hanya untuk wisatanya saja, tetapi kepada semuanya, termasuk pembentukan BNNK yang mana hingga saat ini belum ada di Labuan Bajo (Manggarai Barat).
" Jadi kondisi-kondisi seperti ini harus menjadi perhatian kita semuanya dan mungkin harus diusulkan kepada Pemerintah Pusat termasuk sesuai dengan jalurnya masing-masing", harapnya.
"Saya pun telah berusaha mengusulkan beberapa pendukung sarana prasarana untuk bisa meningkatkan kinerja dari Polres Manggarai Barat, karena kalau tidak, tidak akan terkejar. Kenapa ? karena gangguan kamtibmas itu bisa terjadi di mana saja", tambahnya.
Lanjutnya, bicara tentang narkoba tentunya ada dua hal yaitu, pencegahan dan penindakan.
"Itu yang selalu dilakukan, baik oleh BNNP maupun oleh Direktorat Narkoba termasuk satuan-satuan Narkoba pun melakukan itu", kata Kapolda NTT.
Menurutnya, semua pasti sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif adalah penindakan, karena sering kali hanya dilakukan pencegahan, hanya melakukan kagiatan-kegiatan yang sifatnya presuasif, prefentif dan lain-lain, masyarakat hanya menggangap biasa atau acuh.
"Karena ap? dalam menghadapi kondisi narkoba ini, sering kali bahwa, kita ini terlambat. Artinya begitu sudah kejadian, begitu sudah mengalami ada keluarga, ada teman yang terpapar dengan penyalahgunaan narkoba baru kita merasakan bahwa narkoba adalah sesuatu yang membahayakan", tuturnya.
"Sepanjang itu belum kena ke bagian lingkungan kita, kita menganggapnya itu bagian dari pada sesuatu yang dianggap sepele. Ini yang sering terjadi", tambahnya.
Yang perlu dilakukan bersama untuk Labuan Bajo, Kapolda NTT menyamapikan bahwa yang utama adalah meningkatkan kegiatan pengawasan di Bandara, kemudian menggalang para pelaku wisata guna ikut berpartisipasi dalam pemberantasan narkoba serta melakukan pemeriksaan dadakan di Kapal wisata.
"Dengan kegiatan ini, narkoba yang menjadi ancaman dan juga menjadi tanggung jawab kita bersama. muda-mudahan dengan cara yang kita lakukan sesuai dengan tugas dan fungsi serta perannya masing-masing, bahaya penyalahgunaan narkoba di wilayah Provinsi NTT ini semakin berkurang muda-mudahan bisa hilang", tandas Kapolda NTT