Kapolda NTT Hadiri Pelantikan dan Pengukuhan Kepengurusan KBPP Polri Daerah NTT Sekaligus Menutup Kegiatan Musda ke-V
ntt.tribratanews.com - Musda V Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Nusa Tenggara Timur (NTT) dihelat di Mapolda NTT, Sabtu (20/8/2022). Ir. Lay Djarajoera, M.Si kembali terpilih memimpin KBPP Polri Daerah NTT secara aklamasi.
Musda V KBBP Polri Daerah NTT ini ditutup langsung oleh Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.Si.
Sebelum penutupan, dilaksanakan pelantikan pelantikan dan pengukuhan ketua terpilih KBPP Polri NTT periode 2022-2027 Ir. Lay Djarajoera, M.Si oleh Ketua Umum KBPP Polri Dr. Evita Nursanty, SH., M.Sc.
Pelantikan dan pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan Pataka oleh Ketua Umum KBPP Polri kepada Ketua KBPP Polri Daerah NTT dan penyamatan pin tanda jabatan oleh Kapolda NTT selaku pembina kepada Ketua KBPP Polri Daerah NTT serta penandatangan berita acara.
Dalam kegiatan ini pun dilakukan pertukaran Plakat antara Kapolda NTT dan KBPP Polri serta pemberian jaket KBPP Polri kepada Kapolda NTT selaku pembina.
Hadir dalam kegiatan penutupan ini, Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Zulkifli, S.S.TmK. dan Dirbinmas Polda NTT Kombes Pol. Drs. Taufiq Tri Atmojo serta para pengurus pusat maupun daerah KBPP Polri.
Kapolda NTT dalam sambutannya menyamapaikan selamat kepada Kepengurusan KBPP Polri Periode 2021-2021 dan tentunya kepengurusan baru KBPP Polri Daerah NTT periode 2022-2027.
"Saya tentu berharap bahwa, amanat jabatan ini bisa betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan maksimal dan dengan penuh tanggung jawab. Muda-mudahan tetap kompak, solid, berwibawa", ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Kapolda NTT menyatakan bahwa KBPP Polri merupakan organisasi besar yang mana kepengurusannya dimulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten hingga kecamatan. Di NTT sendiri baru terdapat 11 Resor Kepengurus KBPP Polri
Ia pun menyatakan bahwa hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Polda NTT dan pengurus KBPP Polri Daerah NTT untuk membentuk organisasi KBPP Polri di wilayah Polres-Polres masing-masing.
"Ini bukahanya tantangan bagi Ketua KBPP Polri NTT saja tetapi menjadi tantangan bagi Dirbinmas dan para Kapolres untuk bisa mengembangkan, karena harus kita mulai jangan kemudian menunggu", jelas Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Kapolda pun menjelaskan terkait korelasi tranformasi Polri yang Presisi sesuai tema solid, modern, mandiri dan berwibawa serta berwawasan kebangsaan. Transformasi adalah sebuah perubahan.
"Kita sama-sama memiliki tujuan yang sama untuk merubah atau ingin melakukan sebuah proses hijrah yang artinya dari yang belum baik menjadi lebih baik", jelasnya.
Lanjutnya, yang pertama disebutkan pada Program Kapolri yang Presisi adalah ada Prediktif yakni, pendekatan pemolisian secara proaktif, yang mana berdasarkan analisa, fakta, data dan informasi untuk bisa melaksanakan tindakan-tindakan aksi cepat dalam pelayanan kepada masyarakat baik secara strategis, teknis dan taktis. Secara strategis disesuaikan kondisi zaman termasuk harapan masyarakat.
"Kemudian secara teknis dan taktis. Karena apa, setiap kegiatan itu ada dampak negatif yang diakibatkan", tambah Kapolda NTT.
Untuk Responsibilitas, disini Kapolda menyamapiakan ada knowledge, skil dan atitude yang mana bisa menjamin Kamtibmas.
Sementara transparansi berkeadilan dilakukan secara proaktif, responsif dan humanis serta muda diawasi.
Terkait transformasi ini, Kapolda NTT berharap kepada Ketua KBPP Polri sebagai pengurus yang baru untuk melakukan berbagai perubahan-perubahan di organisasinya dari yang belum baik menjadi lebih baik lagi kedepan.
"Tentu harus ada inofasi dan kreasi untuk melakukan perubahan-perubahan supaya organisasi KBPP Polri di Provinsi NTT ini beserta pengurus resornya betul-betul memiliki wibawa", ujar Jenderal bintang dua ini.
Ia pun menyampaikan terkait realisasinya bahwa dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, tetapi faktanya bahwa transformasi berorganisasi, operasional, pelayanan dan perlindungan terdapat kendala dan hambatan. Disebutnya bahwa permasalah yang paling klasik adalah tentang SDM didukung dengan permasalah lain, yakni masalah alat khusus, alat utama yang tidak lengkap atau kurang, itu juga masih menjadi kendala.
Untuk meminimalisir kenadal dan hambatan tersebut, diperlukan yang namanya sinergi, koordinasi dan kolaborasi.
Ada dua cara yang dilakukan yakni, eksternal dan internal.
"Nah disini saya sebutkan bahwa, KBPP Polri merupakan bagian dari eksternal dan internal, karena KBPP Polri ini organisasi yang lahir dari Polri sendiri, yang merupakan putra putri dari pada anggota Polri. Jadi saya harapkan agar KBPP Polri terus bersinergi dengan Polri khususnya Polda dan Polres jajaran dalam meningkatan program-program pelayanan kepada masyarakat", harapnya.
"Termasuk program lain seperti kegiatan sosial termasuk ide dan inofasi dan kreasi dari ketua pengurus daerah yang baru bagaimana supaya menciptakan bahwa KBPP Polri yang baru dilantik ini benar-benar eksis, benar-benar ada bimuian berhenti sampai di sini saja, tambahnya.
Kapolda NTT pun berharap KBPP Polri memiliki peran dalam menjaga Kamtibmas di lingkungan Polda termasuk Polres sampai di tingkat Polsek.
"Peran yang pertama adalah partisipasi aktif dalam bentuk apa pun. Kemudian yang kedua harapan kami adalah KBPP Polri bisa berperan untuk bisa melakukan control opini juga, ketiga adanya hubungan patnership, keempat adalah early warning dan early detekmction serta yang kelima adalah inofasi dan kreasi", tandas Kapolda NTT.