Kapolda NTT dampingi Wagub NTT Tinjau Posko Presisi Polda NTT
ntt.tribratanews.com,- Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum. mendampingi Wakil Gubernur NTT Yoseph A. Naisoi meninjau Posko Presisi Polda NTT, Senin (22/3/21) pagi.
Tampak hadir juga Danrem 161 Wirasakti Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya, Wadan Lantamal VII Kupang, Kadispers Lanud Eltari Kupang.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda NTT menjelaskan keberadaan Posko Presisi Polda NTT adalah untuk memantau/memonitoring program pemerintah salah satu diantaranya adalah penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi NTT.
"Posko Presisi Polda NTT ini guna memantau Program Prioritas Kapolri serta penanganan Covid 19 dab penganan Karhutla (Mitigasi Hotspot) diseluruh NTT kuhususnya di wilayah NTT"ujar Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum.
Kapolda NTT mengajak Pemerintah Provinsi bersama instansi terkait dalam hal ini, BMKG, BASARNAS, BPBD Provinsi NTT serta jajaran TNI untuk bersinergi dalam menanggulangi seluruh permasalahan yang ada di Provinsi NTT, melalui posko terpadu.
37,69 wilayah NTT atau 1.784.751 hektar wilayah NTT adalah kawasan hutan sehingga pemerintah menempatkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sebagai prioritaa untuk diantisipasi.
Walaupun di NTT jumlah hot spot tidak sebanyak di Sumatera dan Kalimantan namun Kapolda NTT menyebutkan kalau sesuai pantauan BMKG NTT, jumlah titik api mengalami peningkatan signifikan.
"Hot Spot di Pulau Timor, Sumba dan Flores berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujar Kapolda NTT.
Pada periode 2018, total luas lahan yang terbakar di NTT sebanyak 57.428 hektar, tahun 2019 sebanyak 139.920 hektar dan pada tahun 2020 sebanyak 114.719 hektar.
Untuk itu diharapkan agar pencegahan dengan deteksi dini dan pemantauan area rawan titik api. Infrastruktur pemantauan dan pengawasan pun harus hingga tingkat bawah.
Unsur TNI dan Polri yakni Babinsa dan bhabinkamtibmas serta kepala desa diminta presiden RI turut dilibatkan dalam upaya pencegahan kebakarak hutan terutama pemberian edukasi kepada masyarakat.
Semua pihak juga diharapkan mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan.
Setelah peninjauan dilanjutkan dengan apel kesiapan Penanggunalangan Bencana Alam dan Penanggulangan Karhutla.