Kapolda NTT bersama Seluruh Anggota Nasrani Ikuti Kegiatan Binrohtal di Gereja Oekumene
ntt.tribratanews.com,- Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., selaku Kapolda NTT, menghadiri kegiatan binrohtal yang rutin dilaksanakan di Gereja Oekumene Polda NTT. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dan kinerja anggota kepolisian di wilayah Nusa Tenggara Timur.
RM. Giovanni Aditya Lewa Arum, PR., memimpin kegiatan ibadah yang berlangsung di gereja tersebut. Dalam khotbahnya, ia mengangkat tentang pengutusan 70 murid oleh Yesus, merujuk pada Lukas 9:1-6.
Dalam penjelasannya, Giovanni menekankan bahwa pengutusan Yesus tidak terbatas pada 12 murid yang dipilih secara khusus, melainkan juga mencakup 70 murid lainnya.
Ia menjelaskan bahwa angka 70 memiliki simbolisme penting, menggambarkan jangkauan pelayanan yang lebih luas. Angka ini, yang merupakan hasil dari 7 (angka sempurna) dikali 10 (angka kelengkapan), menunjukkan bahwa Tuhan memanggil semua orang, bukan hanya mereka yang berasal dari latar belakang tertentu.
Rm. Giovanni mengajak jemaat yang sebagian merupakan anggota Polda NTT untuk memahami bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi pelayan yang baik, menyebarkan kebaikan di lingkungan masing-masing. "Kita semua dipersiapkan oleh Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya melalui karya pelayanan kita," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sikap syukur dalam hidup. Giovanni mengingatkan bahwa orang yang bersyukur cenderung memiliki permintaan yang lebih sedikit dan lebih menghargai apa yang dimiliki. "Jadilah orang yang selalu bersyukur agar hidup kita penuh makna," imbuhnya.
Dalam bagian akhir khotbahnya, Giovanni mengingatkan bahwa pengutusan ini merupakan tanda kepercayaan Tuhan kepada setiap individu. "Kita tidak dipilih secara acak, tetapi masing-masing dari kita memiliki peran dalam karya pelayanan," tutupnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolda NTT juga menyampaikan pesan-pesan penting terkait pengabdian dan tugas kepolisian, mengutip prinsip bahwa seorang polisi harus bisa menghadapi tantangan dengan hati, bukan hanya dengan kekuatan fisik atau senjata. Ia menekankan pentingnya ketulusan dan kerendahan hati dalam menjalankan tugas, sebagaimana diajarkan dalam Alkitab.
Kapolda juga mengaitkan ayat-ayat dari kitab suci yang membahas tentang menghadapi "serigala" di tengah masyarakat. Ia menggambarkan bahwa polisi yang baik harus mampu bersikap lembut dan penuh kasih sayang, menjadikan kebaikan sebagai senjata utama dalam menjalankan tugas.
“Seperti halnya domba yang tak berdaya di tengah serigala, kita ditugaskan untuk menyebarkan kasih dan kedamaian di masyarakat, bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kesederhanaan dan kerendahan hati,” ujar Kapolda.
Kegiatan ini dihadiri oleh para anggota Polda NTT yang antusias mendengarkan nasihat dan motivasi dari pemimpin mereka. Kapolda berharap, melalui kegiatan binrohtal ini, setiap anggota polisi dapat meningkatkan integritas dan dedikasi dalam melayani masyarakat, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.
Dengan demikian, kegiatan binrohtal tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga sebagai pengingat bagi seluruh anggota untuk terus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan mereka.