Jadi Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., : Polri Harus Beri Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat
ntt.tribratanews.com - Serah terima jabatan Kapolda NTT dilaksanakan di Mapolda NTT, Jumat (21/10/2022). Dari Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., sebagai Kapolda NTT yang baru menggantikan Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H., yang mendapat amanah menjadi Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
Seluruh rangkaian kegiatan serah terima jabatan Kapolda Nusa Tenggara Timur yang dimulai dari tanggal 18 Oktober 2022 di Mabes Polri yang dilantik langsung oleh Bapak Kapolri. Kemudian ada beberapa kegiatan yang bersifat internal di Polda Nusa Tenggara Timur. Terakhir adalah kegiatan penyerahan Pataka Polda Nusa Tenggara Timur Satya Turangga Wira Sakti.
Dalam kesempatan Itu, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih diberikan kesempatan untuk menjadi Kapolda NTT di Kampung halaman sendiri.
Kapolda juga menyampaikan beberapa penekanan tugas yang akan dituntaskan untuk meraih kepercayaan Publik.
"Yang pertama adalah penataan internal didalam memperkuat budaya Polri. Yang mana budaya Polri itu adalah pelayan masyarakat. Kalo seorang pelayan berarti ada yang dilayani berarti pelayanan ada tuanya. Tuan adalah segalah-segalahnya. Tuan daripada Polri itu adalah masyarakat berarti Polri harus beri pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ini juga penting untuk bisa memulihkan kepercayaan publik kepada Polri", ucapnya.
Jenderal bintang dua ini juga mengimbau kepada seluruh anggota untuk tidak melakukan pola hidup mewah atau pola edonisme.
"Saya mengimbau kepada seluruh anggota Polda NTT untuk melakukan pola hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat", harapnya.
Putra asli Alor ini juga akan membangun komunikasi secara terbuka dan seluas-luasnya serta offline dengan seluruh komponen masyarakat.
"Masyarakat bisa ke Polda, Polres dan Polsek menyampaikan keluhan dan saya akan terbuka membangun komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.
Selain itu juga, Kapolda NTT akan membangun Kapasitas kepada seluruh anggota Polri di NTT untuk bisa di refersh dengan peraturan-peraturan Kepolisian. Kemudian SOP sehingga anggota dalam menghadapi kerusuhan massa dapat mengetahui tahap-tahap yang akan dilakukan sehingga tidak salah mengambil tindakan.
"Begitu juga dengan fungsi Reskrim. Kita akan mengundang pakar-pakar dari Komnas HAM untuk memberikan pengetahuan- pengetahuan terbaru. Ini adalah untuk memperkuat kultur Polri", jelasnya.
"Kemudian tugas pokok dan fungsi. Kemudian pemeliharaan Kamtibmas dan penegakan hukum. Selalu yang akan ditonjolkan adalah pelayanan terbaik kepada masyarakat", lanjutnya.
Kapolda mengajak jajarannya menggunakan pendekatan restorasi justice dalam penyelesaian kasus-kasus. "Perkara yang ringan tidak perlu sampai ke pengadilan sehingga masyarakat tetap kondusif. Dengan pendekatan restorasi Justice maka bisa memulihkan kembali masalah yang ada sehingga persaudaraan tetap terjaga", pintanya.
Terkait penanganan perkara, Kapolda NTT juga menegaskan kepada anggota agar cepat tuntaskan. Termasuk perkara kecelakaan lalulintas.
"Kemudian terkait komunikasi publik kepada masyarakat. Bahwa Polri selalu terbuka dan menerima kritik, saran dan masukan dari masyarakat sehingga apa yang kita (Polri) lakukan sesuai dengan selaras dan harapan masyarakat", tandasnya.