Ini Pesan Kapolres TTU dan Ketua Bhayangkari di Momen HKGB ke-70
Jajaran satuan Polres Timor Tengah Utara (TTU) merayakan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) yang ke-70, Rabu (20/10/2022).
Momen perayaan HKGB ke-70 diawali kegiatan Zoom Meeting Bhayangkari kemudian dilanjutian acara syukuran di ruang serbaguna Mapolres TTU. Hadir Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H, didampingi Ketua Bhayangkari Cabang TTU, Ny. Hesty Moh. Mukhson, para Kabag, Kasat, Kasi dan seluruh anggota Polres TTU serta Ibu-Ibu Bhayangkari Cabang TTU.
Kegiatan yanag dilaksanakan hingga pukul 14.00 wita tersebut dilakukan penyerahkan bingkisan kepada para Warakawuri serta penyerahan piala dan piagam kepada para juara pidato dari Ibu-Kapolsek atau ketua ranting Bhayangkari. Juara 1 lomba Pidato yakni Polsek Miotim, Juara 2 Polsek Insana Utara dan juara 3 Polsek Insana.
Selanjutnya penyerahan piala dan Bingkisan kepada juara Padua Suara atau VG. Juara 1 Gabungan bagian SDM, Binmas, Siwas, Dokes, Humas, Propam dan Sium. Juara 2 Lantas, dan Juara 3 Polsek Miotim. Masing-masing peserta yang dinilai melalui video terdiri dari 6 hingga 10 orang anggota.
Ada pula penyerahan tumpeng kepada anggota yang akan purnabakti, penyerahan bingkisan kepada anggota yang mempunyai anak terbanyak, pengurus paling rajin dan penyerahan Bingkisan kepada siswa berprestasi kategori SMP dari Ibu Kapolri.
Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa seorang istri adalah tiang penyangga rumah tangga. "Kekuatan suatu bangsa berdasarkan integritas rumah tangga. Jangan pikir yang terlalu berat-berat. Dengan suami baik, dengan anak baik, dengan istri baik," tegasnya.
Kapolres Mukhson juga berpesan agar seorang ibu Bhayangkari dapat memprioritaskan peran sebagai seorang ibu rumah tangga. Harus mempu menjadi pembangkit semangat, motivasi dan penyejuk bagi para suami.
"Pasanganku adalah perisai ku dan pasanganku adalah kekuatanku. Karena itu, jangan ada Pria idaman lain (PIL) atau Wanita Idalam Lain (WIL). Ini harus saya sampaikan secara terbuka," ujarnya.
Mantan Kepala Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Kasubdit Renakta) Dit Reskrimun Polda NTT ini menegaskan, jajaran PJU dan anggota beserta para ibu-ibu Bhayangkari harus belajar hidup sederhana dan berempati.
Dikatakannya, seiring berjalannya perkembangan zaman, media sosial sudah sangat menyorot. Semua orang bisa menjadi 'wartawan' di era keterbukaan informasi. Untuk itu, Bhayangkari harus bijak dalam bertutur kata, bijak dalam memosting sesuatu di media sosial, serta hindari tindakan-tindakan yang dapat menurunkan citra Bhayangkari dan institusi Polri.
Kapolres Mukhson juga memotivasi para anggota agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas. "Semua kegiatan Polri selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tidak boleh putus asa. Harus memberikan yang terbaik. Jadilah pendengar yang baik dan berikan solusi yang terbaik," pungkasnya.
"Saya mohon di hari Bhayangkari berikutnya semua istri-istri wajib hadir supaya bisa tahu tentang organisasi dan program-program Bhayangkari. Perintah bapak Kapolri juga yaitu terkait meningkatkan UMKM," tutupnya.
Hal senada disampaikan Ketua Bhayangkari Cabang TTU, Ny. Hesty Moh. Mukhson, bahwa para ibu-ibu Bhayangkari harus bisa membangun keharmonisan bersama suami. "Semoga para suami dijauhkan dari segala marabahaya. Kita harus berbangga ya, karena memakai baju Bhayangkari itu tidak murah. Sangat mahal," pesannya.
"Pesan ibu Ketua Pusat Bhayangkari, Ibu Kapolri. Rem Sosialita, rem gaya hidup, rem semuanya dari sekarang. Tidak ada manfaatnya, tidak ada gunanya. Untuk saat ini yang kita butuhkan hanya do'a setiap saat, setiap waktu untuk Polri, khususnya untuk para suami-suami. Mendampingi suami itu suatu kebanggaan. Merupakan suatu kewajiban, bukan tuntutan," pesannya.