Gelar Jumat Curhat Bersama Garamin, Kapolda NTT Beri Tali Asih Kepada Penyandang Difabel

Gelar Jumat Curhat Bersama Garamin, Kapolda NTT Beri Tali Asih Kepada Penyandang Difabel

ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., memberikan tali asih Kepada Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (Garamin) NTT, Jumat (17/3/2023).

Pemberian tali asih berupa sumbangan uang itu sebagai wujud kepedulian kepada penyandang Difabel di kegiatan Jumat Curhat bersama Garamin NTT di jalan Noelmina Dalam 7A, RT 003, RW 001 Naikoten 1 Kota Raja, Kota Kupang Kota Kupang, Jumat (17/3/2023).

Selain itu, Kapolda juga menerima Buku pemantauan pemenuhan hak-hak Disabilitas dari formasi disabilitas forum masyarakat pemantau untuk Indonesia inklusi dan Policy peper urjensi pemenuhan akomodasi yang layak dlm proses peradilan dan penyelesaian bantuan hukum bagi penyandang Disabilitas di NTT.

Ikut mendampingi Kapolda NTT dalam kegiatan ini, Irwasda Kombes Pol Zulkifli, S. STmK, S.H., M.M beserta Pejabat Utama Polda NTT. Hadir juga Kapolsek Oebobo, Pdt. Roni Runtu, Lurah Naikoten I, Koordinator Kel Naikoten I, Direktur LSM Garamin Yafas Aguson Lay, Wakil Direktur LSM Berti Malingara, dan 16 Kaum Difabel / Disabilitas (Garamin).

Sebelumnya, Kapolda NTT mengatakan bahwa kegiatan Jumat curhat adalah program Terpusat, yang bertujuan untuk berdialog langsung dengan masyarakat, agar masyarakat di Provinsi NTT, Khususnya Kelurahan Fatubesi, dapat menyampaikan setiap permasalahn yang terjadi sehingga Polda NTT dapat menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

"Kalau itu merupakan kewenangan Polisi itu bisa langsung saya eksekusi, kalau itu kewenangan dari instansi lain ini akan kami salurkan instansi tersebut untuk bisa diberikan pemecahan masalah atau solusi", ujar Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum.

Dalam kegiatan itu juga, Kapolda NTT menerima masukan bahkan permintaan dari Garamin diantaranya agar selalu memperhatikan masyarakat Disabilitas dalam akses sarana prasarana dalam membuat laporan di Polda NTT. Memohon kedepan khusus kaum Divabel agar diberikan SIM khusus bagi kaum Divabel yang bisa mengendarai kendaraan dan menyediakn tenaga penerjemah dalam pengurusan SIM kepada kaum Difabel.

Menanggapi hal itu, Kapolda NTT menyampaikan bahwa Polda NTT sedang mengusulkan untuk pembuatan bangunan baru yang mana akses sarana dan prasarana fasilitas untuk kaum difabel akan diperhatikan.

"Ini akan menjadi catatan buat kami (Polda NTT) dimana saat kita meracang atau mengusulkan untuk pembangunan Polda NTT yang baru sarana dan prasarana untuk kaum Difabel sudah masuk dalam disain tersebut", ucap Kapolda NTT

Kapolda NTT juga mengatakan bahwa semua keluhan dari Kaum Difabel pasti akan di respon dan akan diakomodir sesuai dengan kewenangan Polri.

"Kalau bukan kewenangan Polri maka kita (Polda NTT) akan salurkan kepada pejabat yang berwenang sehingga kita tidak salah dan mungkin sudah ada program-program dari instansi tersebut, kita hanya bantu mengingat supaya program tersebut bisa berjalan", katanya.

Menyangkut pengurus SIM untuk kaum Difabel, Kapolda NTT mengatakan akan difasilitasi tetapi tidak mengabaikan syarat -syarat sesuai peraturan yang berlaku.

"Kita akan selalu berusaha mengakomodir pengurus SIM bagi kaum Difabel tapi kita juga harus memikirkan keamanan dan keselamatan dari kaum difabel ini. Selama itu tidak membahayakan pasti kita akan memberikan SIM tersebut", jelasnya.

Kapolda menambahkan  bahwa segala masukan dan informasi pasti akan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan kaum Difabel.

"Pertemuan kali ini sangat bagus dan semua masukan akan menjadi catatan buat kita dan pasti kita akan tindaklanjuti itu. Sehingga apa yang menjadi harapan bisa terwujud", tambahnya.

Diakhir pertemuan, Kapolda NTT menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang mana telah mengakat seorang gadis penyandang Disabilitas bernama Dina Noach menjadi staf khusus Gubernur NTT.

"Kita bersyukur karena Bapak Gubernur memberikan perhatian khusus kepada adik Dina Noach menjadi staf khusus Gubernur NTT. Dan saya berharap adik Dina bisa menyampaikan apa yang menjadi hak-hak ataupun kebutuhan dari penyandang Difabel yang mana salah satunya adalah permintaan diadakan pelatihan untuk juru penerjemah bahasa isyarat. Pasti saya akan sampaikan kepada Bapak Gubernur. Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada Garami yang sudah memberikan pelayanan yang luar biasa kepada kaum Difabel", tandas Kapolda NTT.