Pada hari Rabu tgl 02 Des 2015 sekitar pukul 09.00 wita Direktur Intelkam Polda NTT Kombes Pol. Musa Tampubolon S.H., SIK., M.Si. yang mewakili Kapolda NTT mengikuti dialog interaktif yang bertempat di stasiun Radio Terilolok Kupang dengan Thema " PELAKSANAAN PEMILIHAN DAN KEAMANAN " yang di pandu oleh Hendro Palratini.
Dalam acara dialog interaktif tersebut turut hadir pula Selaku narasumber antara lain Kabankesbangpol Prov. NTT, Dra. Sisilia Sona dan Anggota KPU Prov. NTT Drs. Gasim .
Dalam kesempatan yang diberikan dalam sesi acara dialog interaktif tersebut Dir Intelkam menyampaikan bahwa untuk pengamanan Pilkada Polda NTT akan menggeser Pasukan kewilayah yg melaksanakan pilkada pada hari Sabtu tgl 05 Des 2015 dgn kekuatan pasukan 800 personil yg terdiri dari Brimob dan Sabhara Polda NTT guna memback up polres jajaran untuk mengantisipasi segala dampak kamtibmas pelaksanaan Pilkada. Kapolda NTT dan seluruh pejabat Utama Polda NTT sudah ditempatkan daerah pantauan di 9 Kabupaten dari pengamatan kami ada 4 Kabupaten yg kami anggap rawan yakni :
- Kab. TTU ( terjadi kebakaran kantor KPU)
- Kab. Malaka ( kurang kertas suara jadangan dan lokasi yg jauh dari polres )
- Kab. Mabar ( pernaha ada rijuh dan pengrusakan kantor KPU)
- Kab. Sumba barat ( karakteristik masyarakat yg tampramental dan kandidat yg cukup banyak)
Kami tidak underestimate terhadap situasi yang berkembang namun kami tetap mempersiapkan pasukan dan mulai hari senin tanggal 7 desember 2015 kami sudah tetapkan siaga satu dan proses cuti dan ijin anggota kami hentikan sementara utk mempersiapkan diri dalam menjaga keamanan pelaksanaan pilkada. Dalam persiapan keamanan dari hasil meping ada tiga kategori pola pengamanan TPS yakni TPS AMAN, TPS RAWAN I & TPS RAWAN II
Dalam sesi itu pun Anggota KPU Drs. GASIM menyampaikan kesiapan KPU dimana mereka sudah memberikan pembekalan bagi seluruh petugas yg ada mulai dari tingkat TPS,PPS, PPK sampai pada TL tingkat KPU guna melaksanakan seluruh proses tahapan agar mengacu pada regulasi aturan yg berlaku karena apabila ada kesalahan teknis maka dapat menimbulkan potensi kerawanan, kami juga sangat membutuhkan kerjasama dengan pihak instansi terkait guna kelancaran pelaksanaan pilkada. Kami mengharapkan perhatian dari pihak keamanan utk menjaga keamanan di Kab. TTU menurut kami itu rawan karena baru pertama kali karalena hanya memiliki satu paslon ( paslon tunggal ).
Masyarakat pun menyambut dialog interaktif ini dengan baik terbukyi dengan banyaknya sms yang masuk antara lain sms dari tokoh masyarakat di kab. Soe menyampaikan walaupun kami tidak melaksanakan pilkada namun kami mengharapkan kabupaten yang melaksanakan pilkada berjalan dengan aman kami sangat mendukung pihak Kepolisian .