Di Nagekeo, Kapolda NTT Diberi Gelar Kehormatan Adat Sebagai Hoga Nage
ntt.tribratanews.com,- Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum. mendapat gelar kehormatan di kalangan masyarakat adat Boawae yakni gelar “Hoga Nage” yang berarti Putra Nage saat melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah Adat Boawae (Sa’o Faja), Senin (20/2/23).
Kunjungan silaturahmi tersebut Kapolda NTT disambut hangat oleh ke rumah Adat Boawae (Sa’o Faja). Hoga Nage” adalah gelar untuk keturunan raja atau bangsawan. Penyematan gelar “Hoga Nage” oleh Marselinus F. Ajo Bupu kepada Kapolda NTT bukan tanpa alasan, oleh karena Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma adalah jenderal polisi pertama yang memijakan kaki di Sa’o Faja.
Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Ny. Vera Johni Asadoma yang mendampingi Kapolda NTT turut disematkan pakaian adat Nagekeo dan juga diberi penyematan gelar sebagai “Bu’e Nage” yang berarti Putri Nage.
Di hadapan Kapolda dan rombongannya, Ketua Adat mengatakan, kunjungan orang nomor satu di Kepolisian Daerah NTT ke Sao faja, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri baginya terutama kebanggaan bagi masyarakat Boawae pada umumnya.
“Ini suatu kehormatan bagi kami yang dimana kita tau sendiri sebagai orang nomor satu di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur ini tentu pak Kapolda memiliki jadwal yang begitu padat dan sibuk, namun pak Kapolda dengan senang hati masih menyempatkan waktunya berkunjung ke rumah kami, sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak buat bapak Kapolda,” ucapnya.
Disaat yang sama Kapolda NTT juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia, gembira, dan sangat bangga bisa berada di tengah-tengah keluarga besar Boawae bahkan diangkat sebagai “Hoga Nage”.
Ia mengaku gelar “Hoga Nage” yang diberikan kepadanya adalah suatu kehormatan yang dimana dirinya tidak pernah menyangka bahwa akan diberi gelar tersebut.
“Saya sangat bahagia sangat gembira, dan sangat bangga bisa berada di tengah-tengah keluarga besar Boawae ini, bahkan diangkat menjadi Hoga Nage dan istri saya diangkat menjadi Bu’e Nage. Ini suatu kehormatan yang luar biasa. Saya tidak menyangka bahwa gelar itu akan diberikan kepada kami, sehingga dengan ini kami sebagai penegak hukum dapat lebih menjalin kemitraan dengan masyarakat untuk mewujudkan kamtibmas yang kondusif” ungkap jenderal bintang dua ini.
Menurut Kapolda NTT, gelar yang diberikan kepadanya adalah suatu ikatan jiwa, ikatan kekeluargaan antara dirinya dan keluarga besar Boawae. Sehingga hal tersebut, sambungnya, perlu dijaga, dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya dengan terus membangun komunikasi yang baik.
“Oleh karena itu suatu kehormatan, suatu ikatan jiwa, ikatan kekeluargaan di antara saya dan keluarga besar Boawae, maka tentu ini juga akan saya jaga, pelihara dan rawat dengan sebaik-baiknya dengan terus membangun komunikasi yang baik dengan keluarga besar Boawae,” tandasnya.