Baru Dilantik, Sejumlah Bintara Remaja Polda NTT Langsung Ditempatkan di Mabes, IKN dan Bali
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum., melantik 224 orang bintara remaja Polri Polda NTT di SPN Polda NTT, Rabu (21/12/2022) sore.
Dari 224 orang ini, sebanyak 5 orang langsung ditempatkan di Polda Kalimantan Timur dalam rangka persiapan ibukota negara (IKN). Ada pula 1 orang bintara ditempatkan di Densus 88 anti teror Mabes Polri. 1 orang di Intelkam Mabes Polri, 1 orang di Polda Bali yang diarahkan ke bagian Laboratorium Forensik (Labfor).
Mutasi tersebut tertuang dalam surat keputusan Kapolri nomor KEP/1709/XII/2022 tanggal 19 Desember 2022 tentang penempatan pertama siswa lulusan pendidikan Bintara Polri gelombang II TA 2022.
Keputusan ini ditanda tangani oleh AS SSDM Polri, Irjen Pol. Drs Wahyu Widada, M.Phil.
Selain itu sejumlah bintara Rekrutmen Proaktif (Rekpro) dikembalikan ke Polres asal diantaranya 8 orang ke Polres Alor, 5 orang ke Polres Belu, 4 orang ke Polres Malaka, 43 orang ke Polres Rote Ndao, 6 orang ke Polres Sabu Raijua, 9 orang ke Polres TTU, satu orang Inafis, satu orang bintara logistik dan 4 orang ke Bid Dokkes Polda NTT serta 135 orang ke Polda NTT
Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum membenarkan kalau dari 224 bintara remaja yang baru dilantik sebagian ditempatkan di Mabes, IKN dan Bali.
"Berapa pun juga yang ditarik ke Mabes untuk penempatan di IKN maka bintara remaja dan orang tua harus siap karena saat mendaftar sudah siap ditempatkan dimana saja di seluruh wilayah NKRI, harus siap ditempatkan di IKN, Papua atau Aceh," ucap Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum.
Diakui Kapolda NTT dengan kehadiran 224 orang bintara remaja belum mencukupi kebutuhan personel Polri di Polda NTT.
Untuk memenuhi daftar susunan personel di Polda NTT, dari kebutuhan 25.000 orang yang tersedia saat ini baru 11.000 orang sehingga masih kurang.
"Bisa dipahami karena menyangkut anggaran apalagi dua tahun terakhir ada recofusing anggaran karena pandemi covid-19," ungkapnya.
Kapolda berharap kedepan jika ekonomi membaik maka akan ada penambahan personel.
Diingatkan pula bahwa selama ini personel Polri sudah dilatih dan dibina maka harus siap melaksanakan tugas.
Jenderal polisi bintang dua ini berpesan kepada bintara remaja yang baru dilantik bahwa menjadi polisi adalah panggilan hati nurani dan tidak ada paksaan.
"Polri tidak pernah memaksa seseorang menjadi polisi dan karena merupakan panggilan maka semua melaksanakan tugas harus dengan tulus, penuh tanggungjawab. Karena ini adalah panggilan hati. Jadi harus melaksanakan tugas, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat", pintanya.
Mantan Kadivhubinter Polri ini juga mengingatkan bahwa orang tua dan keluarga memiliki andil membina agar bintara tidak melakukan hal menyimpang dan pelanggaran.
"Orang tua dan keluarga juga mempunyai tugas untuk mengawasi dan ikut membina para Brigadir dua yang baru dilantik ini agar mereka di tahap-tahap awal penugasan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang atau melanggar peraturan-peraturan yang harus dipatuhi", tandasnya.