Aparat Polsek Wewiku Polres Belu Berhasil Mengamankan Pelaku Pembunuhan
ntt.tribratanews.com,- Seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun, Herlince Tefa, tewas mengenaskan ditangan suaminya sendiri YS.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (23/3/17) sekitar pukul 08.00 Wita, tepatnya di pinggir jalan raya Wekbelar, Desa Seserai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka.
Aksi sadis pelaku dilakukan di depan kedua anaknya yang masih kecil, Ralti Sua (2) dan Servan Rivaldo (1). Bahkan Servan turut menjadi sasaran aksi brutal ayahnya dengan mendapat luka sayatan pada bagian lengan kiri.
Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan, S.H., S.IK, M.Si, melalui Kapolsek Wewiku Iptu Agusto De Araujo, menuturkan, kejadian tersebut disaksikan langsung oleh ayah kandung korban Martinus Tefa (57 tahun), yang saat kejadian berada tidak jauh dari TKP.
Menurut pengakuan saksi Martinus saat dimintai keterangannya menjelaskan, pelaku menghabisi nyawa anaknya di pinggir jalan tepat di depan rumahnya (saksi). Saat kejadian, saksi mengaku berada di belakang rumahnya yang berdekatan dengan rumah korban.
“Awalnya saksi mendengar teriakan minta tolong dari arah jalan raya. Waktu sampai di jalan raya, saksi melihat pelaku memegang parang sementara korban tergeletak di tanah dalam posisi berlumuran darah. Karena takut mendekat, saksi langsung melempar batu namun tidak mengenai pelaku”, kata Kapolsek.
“Setelah melempar batu ke pelaku, saksi jatuh ke tanah. Pelaku menuju ke saksi dan mengayunkan parang ke arah kepala saksi. Beruntung Saksi cepat menghindar sehingga tebasan hanya mengenai telinga kiri saksi”, jelas Kapolsek.
Usai melakukan tindakan keji ke istri, anaknya serta mertua, pelaku langsung melarikan diri ke arah hutan jati sementara saksi Martinus, berusaha menolong korban sambil berteriak meminta bantuan warga tetangga.
Dari hutan jati, pelaku langsung menuju ke Polsek Wewiku. Tiba di depan teras kantor, pelaku langsung mencoba bunuh diri menggunakan parang yang dipakai membunuh istrinya namun aksinya cepat digagalkan anggota Polsek Wewiku dengan merampas parang dari tangan pelaku.
“Saat masih di pintu pagar, pelaku sempat ditanya oleh anggota Polsek Brigpol Rustam namun ia tidak menjawab dan terus berjalan menuju ke kantor. Sebelum gorok lehernya sendiri, pelaku mengatakan istri saya mati jadi saya juga harus mati”, terang Kapolsek.
“Kalau anggota saya tidak cepat merampas parang, pelaku kemungkinan ikut tewas bersama istrinya. Pelaku serta korban sudah kami bawa ke Puskesmas Weoe. Dari Weoe Pelaku dirujuk RS Betun sementara korban tidak selamat karena lukanya sangat parah”, kata Kapolsek.
Dari hasil visum dokter menyebutkan, korban Herlince Tefa mengalami luka serius di bagian pipi kiri dan leher bagian kanan dikarenakan sabetan parang secara berulang-ulang. Tidak hanya itu, tangan kanan korban nyaris putus usai mencoba menahan tebasan parang pelaku.
Pelaku yang kini dalam pemeriksaan aparat Penyidik Sat Reskrim Polres Belu, mengakui perbuatannya tersebut lantaran kesal dengan sikap korban yang selama ini tidak menghargai dirinya sebagai kepala rumah tangga.
“motif sementara yang kita dapat adalah sakit hati karena merasa tidak dihargai. Terlepas dari itu, Penyidik Kita akan mendalami kemungkinan ada penyebab lain. Saksi-saksi juga sudah Kita panggil dan periksa”kata Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Ricky Dally, SH.