Antisipasi Berita Hoax, Kasat Binmas Polres Mabar Jadi Narasumber
ntt.tribratanews.com - Kasat Binmas Polres Manggarai Barat (Mabar) Iptu Simpronius Naro menjadi narasumber dalam Talkshow bertajuk antisipasi viral isu radikalisme, intoleransi, sara dan hoax di Gedung Youth Center Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/2/2019) kemarin.
Acara tersebut digelar oleh Komunitas Pemuda Anti Radikal (KOPEARAD) Mabar untuk meningkatkan kesadaran nilai-nilai pancasila dalam menyikapi maraknya isu radikalisme, intoleransi serta hoax.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pastor Silvianus Mongko, Ketua MUI Mabar Zakar Abdul Djangku, Perwira Penghubung Kapten Czi Sunoko, Anggota DPRD Mabar Harun A. Bahali, 30 Mahasiswa Kampus Makasar, 50 anggota organisasi pemuda Mabar, Komunitas Pelita Mabar, LSM SunSpirit, serta perwakilan GP Ansor.
Mewakili Kapolres Mabar AKBP Julisa Kusumowardono S.IK., M.Si., yang berhalangan hadir, Kasat Binmas Iptu Simpronius Naro berkesempatan memaparkan peran Polri dalam menyikapi isu sara, intoleransi, radikalisme, dan Hoax.
Dalam paparannya, Kasat Binmas Iptu Simpronius Naro mengatakan kepolisian sudah melakukan berbagai upaya baik secara persuasif, preventif, dan represif dalam menangkal radikalisme dan isu sara.
"Dalam hal ini, Polres Mabar telah melakukan penggalangan komunitas kepemudaan lintas agama untuk memperkuatan toleransi serta ikatan kebangsaan, agar pemuda dan pemudilah yang menjadi garda terdepan untuk menyuarakan penolakan terhadap intoleransi baik itu secara naisonal maupun yang ada Mabar” Ucap Iptu Simpronius
Terlebih lagi, dalam tahun politik marak penyebaran informasi palsu yang dapat memicu perpecahan didalam masyarakat.
Sementara itu, mewakili pihak gereja, Pastor Silvianus Mongko mengatakan pembangunan pariwisata Labuan Bajo dapat memicu munculnya radikalisme jika tak menghadirkan keadilan ekonomi dan sosial masyarakat, pembangunan pariwisata yang tidak terkendali bahkan menyebabkan ketimpangan dapat memberikan ruang untuk kebangkitan radikalisme, apalagi Mabar berbatasan langsung dengan NTB yang saat ini menjadi basis kelompok radikal.
Diakhir acara, semua pihak yang hadir turut melangsungkan aksi deklarasi sebagai tanda menolak radikalisme dan Hoax serta meneruskan toleransi khusunya di wilayah Mabar.