Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Bersama Warga Bantu Padamkan Kebakaran Rumah
ntt.tribratanews.com,- Aksi heroik Bhabinkamtibmas Desa Cunca Lolos Polsek Sano Nggoang, Bripka Hendrikus Deni saat membantu warga memadamkan api yang membakar rumah salah seorang warga binaannya, menarik perhatian. Bripka Hendrikus Deni berusaha memadamkan api menggunakan ember.
Kebakaran itu diketahui terjadi di Kampung Ndole, Desa Golo Damu, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu (08/03/2023) pagi tadi sekitar Pukul 10.00 Wita. Bripka Hendrikus Deni mengaku langsung menuju ke TKP kebakaran usai mendapat laporan dari warga.
"Setelah menerima laporan saya langsung bergegas menuju lokasi kebakaran, setibanya disana saya langsung berusaha untuk melakukan pemadaman api yang membakar rumah warga binaannya," ujar Bhabinkamtibmas Desa Cunca Lolos itu.
Bripka Hendrikus Deni mengaku bergotong-royong dengan warga untuk berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Hal itu dilakukan agar api tak membesar dan merusak tanaman sekitar rumah yang merupakan salah satu sumber penghasilan dari korban.
"Berbekal dengan ember dan air saya bersama warga sekitar mencoba untuk memadamkan api agar tidak membesar dan merusak tanaman Kopi disekitar rumah," ungkapnya.
Kobaran api lambat dipadamkan karena terkendala air. Warga hanya mengandalkan air selang untuk memadamkan api.
Akhirnya Sekira Pukul 11.00 Wita, api yang membakar rumah milik Bapak Blasius Agen berhasil dipadamkan oleh Bhabinkamtibmas bersama seluruh warga masyarakat Desa setempat dan sekitarnya dengan menggunakan alat seadanya.
Adapun rumah yang terbakar berukuran 70 meter persegi, rumah semi permanen stengah tembok dan sebagian menggunakan dinding papan.
Sementara itu, Maria Kamelia Alen (14) saksi mata yang ada di rumah tersebut menuturkan bahwa penyebab kebakaran berawal dari ledakan TV yang ada di ruang tamu.
"Saya sedang tidur di kamar tengah. Tadi saya tidak pergi sekolah karena sakit. Awalnya saya dengar ledakan TV di ruangan tamu. Tapi TV tidak nyala. Saya melihat percikan api mulai menjalar di sekitar meja TV. Saat ledakan, saya lari keluar sambil teriak minta tolong", tutur Kamelia.
"Tempat penyimpanan TV dan alat elektronik lainnya disimpan di satu tempat di ruangan tengah rumah, dan di belakang meja peyimpanan TV tersebut ada terminal untuk penyambung barang-barang elektronik lainya," tambahnya.
Siswa Kelas III SMPN 2 Mbeliling itu juga menambahkan, saat kejadian itu, ayahnya berada di kebun. Sedangkan ibunya pergi ke sekolah mengajar di SDK Wae Masa.
"Saya sendirian di rumah saat kebakaran", kata Kamelia.
Pemilik rumah, Bapak Blasius Agen menyebutkan jenis kerugiannya antara lain uang tunai 10 juta rupiah, padi 10 karung dengan berat 100 Kg per karung, beras 2 karung dengan berat 100 Kg per karung.
Selain itu, kayu papan 100 lembar, 1 unit sepeda motor Honda Supra Fit, 1 unit mesin giling kopi, alat-alat elektronik, perabot rumah, perlengkapan dapur, ijazah dan harta berharga lainnya yang ada di dalam rumahnya.
"Semua harta kami tidak ada satu pun yang bisa diselamatkan, semua hangus terbakar", kata Blasius Agen.
Bapak Blasius Agen juga mengungkapkan bahwa saat awal kejadian, ia dan istrinya, Ibu Agnes Halum (Guru SDK Wae Masa) tidak berada di rumah.
"Tadi saya di kebun. Istri di sekolah. Hanya anak bungsu saya yang ada di rumah. Beruntung anak saya selamat", ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Sano Nggoang, IPDA Juharis menerangkan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah ini, namun tidak ada harta benda milik korban yang berhasil diselamatkan dengan total kerugian yang dilaporkan sebesar lebih kurang 200 juta rupiah.
"Saat ini fokus kita memberi bantuan baik moril maupun materil bagi keluarga korban agar dapat menerima musibah ini dan tidak berputus asa serta kita coba koordinasikan kepada pihak terkait agar secepatnya memberikan bantuan," pungkasnya.
Selanjutnya, Kapolsek Sano Nggoang juga memberikan imbauan agar waspada terhadap barang-barang yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dan waspada, perhatikan dan periksa kembali penggunaan listrik maupun barang-barang yang bisa memicu terjadinya kebakaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini," pungkas IPDA Juharis.