Aiman, Marbot Masjid Polda NTT Lulus Seleksi Bintara Polri
ntt.tribratanews.com - Sebanyak 447 peserta seleksi penerimaan terpadu Bintara Polri di Polda NTT dinyatakan lulus, salah satu diantaranya merupakan Marbot (pengurus kebersihan lingkungan tempat ibadah) Masjid Al-Muawwanah Polda NTT. Ia bernama Mohammad Firmansyah.
Remaja kelahiran Ende, 8 Oktober 2003 ini dinyatakan lulus dan akan mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT.
"Alhamdulilah saya mengikuti seleksi satu kali dan dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan di SPN Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur", ujar putra pertama dari pasangan Aldefri Bin Hamzah dan Djaniah Binti Abubakar ini saat di temui di Masjid Al-Muawwanah Polda NTT pada Jumat pagi (15/7/2022).
Saat ditanya motivasinya menjadi anggota Polri, Remaja dari Desa Ndorurea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende ini menyatakan karena sering melihat anggota Polri melakukan pengaturan di jalan.
"Selain itu, karena saya sering melihat bapak-bapak Polisi datang sholat di masjid", katanya
Dari motivasinya itulah, Aiman, begitu nama sapaannya ini pun berusaha mendaftar dan mengikuti seleksi tahap demi tahap hingga akhirnya dinyatakan lulus.
"Karena keinginan saya tersebut, akhirnya saya mendaftar lalu mengikuti seleksi dan alhamdulilah pada tanggal 3 Juli 2022 kemarin, saya lulus terpilih untuk siap mengikuti pendidikan", ungkapnya.
Aiman pun berterima kasih kepada Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H dan panitia, karena seluruh rangkaian tahapan tes dilalui dengan baik dan penuh suasana humanis.
"Saat saya ikut tes ternyata semua berjalan dengan baik dan prosesnya berlangsung secara transparan karena hasilnya langsung diumumkan" ucapnya.
Ia juga bersyukur selama proses seleksi yang diikuti tanpa dipungut biaya.
"Alhamdulillah, saya lulus mengikuti seleksi penerimaan calon Brigadir Polisi, dari awal tes hingga selesai tanpa dipungut biaya sepeser pun," ujarnya.
Diungkapkan bahwa ia bahkan sempat ragu saat hendak mendaftar polisi karena tidak memiliki modal yang cukup diamana kedua orang tuannya merupakan petani, tetapi karena dimotivasi oleh pamannya bernama Ibrahim yang juga sebagai Marbot di Masjid Polda NTT, ia pun memberanikan mendaftar.
Saya sempat ragu karena tidak memiliki biaya, dimana kedua orang tua saya adalah petani. Namun karena terus dimotivasi oleh om, akhirnya saya pun mendaftar.
Ia sendiri mengaku sudah satu tahun bekerja sebagai Marbot di Masjid Al-Muawwanah Polda NTT.
"Sebagai Marbot di Masjid sudah satu tahun sejak tamat SMA pada tahun 2021 lalu" tandasnya.